Kamis, 11 April 2019

ZIARAH KE MAKAM K H ABDULRAHMAN WAHID DI CUKIR JOMBANG JAWA TIMUR

KENANGAN PENGAJIAN DI PONDOK

ZIARAH KE MAKAM K.H. ABDULRAHMAN WAHID PRESIDEN INDONESIA KE 4

Liburan kali ini saya sedang berpikir mencari inspirasi di tempat bersejarah dan akhirnya setelah browsing serta buka beberapa artikel yang aku baca aku tertegun dengan seseorang sosok presiden INDONESIA ke empat ini yang biasa kita kenal dengan nama Kyai Haji Abdulrahman Wahid.
Dan dimulailah petualangan selanjutnya mulai dengan mencari informasi kedaraan apa yang akan kami sekeluarga gunakan untuk mencapai kota JOMBANG di mana beliau telah dimakamkan di sana beberapa tahun yang lalu, dimana saya harus mencari penginapan dimana nanti kami istirahat dan menyegarkan diri kembali setelah lelah dalam perjalanan.

Setelah segala sesuatu siap kami berangkat hari itu naik Kereta LOGAWA dan tentunya Tiket pulang sudah kami pesan dahulu, ada rasa kawatir jika sampai di sana kemana kami harus bagaimana karena ini adalah perjalanan pertama kami namun dengan rasa percaya diri saya siapkan seluruh anggota keluarga untuk tetap berdoa kepada tuhan semoga di beri kesiapan secara fisik maupun mental. setelah sampai di stasiun jombang kami naik Becak bermotor sampai ke Penginapan HIDAYAH cukir Jombang jawa timur.
karena kereta sampai JOMBANG pikul 13.30 WIB kami sampai di penginapan sekitar pukul 14.00 dengan biaya 2 buah kendaraan Becak bermotor 35.000 Rupiah.
Dan kami bersyukur bisa mendapatkan kamar yang tidak bisa di boking secara ONLINE mengingat penginapan ini lebih di peruntukan buat para penziarah dan wali murid santri Pondok Pesantren TEBUIRENG yang kemudian hari salah satu anak kami yang bernama PUTRA WAHYU NUGROHO telah di terima masuk SMP A.Wahid Hasyim pada Gelombang pertama.

Sore harinya sekitar pukul 15.00 WIB kami menuju makam Gusdur yang letaknya berada di depan Penginapan HIDAYAH masih satu komplek dengan Pondok pesantren Tebuireng.
waktu kami hanya sedikit karena kami harus segera kembali ke stasiun untuk melakukan perjalan pulang ke kota asal.


 

tidak banyak yang bisa saya ceritakan karena di sini hanya ada cerita tentang keluarga bahagia kami yang bercanda dan bersenda gurau malam harinya di kamar penginapan sambil menikmati malam pertama kami di kota JOMBANG dan tentunya di temani hidangan yang kami pesan di CAFE Hidayah sungguh senangnya hati hami berempat.
Setelah menjelang pagi kami bersiap siap untuk beranjak Cek Out dan ada pengalaman di mana saya pertama kali belajar cara pesan GRAB atau kendaraan sewa dengan menggunakan perangkat Android.

maka sampailah kami berempat di stasiun Jombang dan dengan perasaan senang akhirnya kami berhasil menuntaskan misi ini. sekarang kita menyimak sedikit siapa sebenarnya Presiden ABDULRAHMAN WAHID yang sudah kita kenal sebelumnya.

Dr.(H.C.) K. H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur lahir di Jombang, Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 pada umur 69 tahun adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 2001.


Ia menggantikan Presiden B.J. Habibie setelah dipilih oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet Persatuan Nasional.


Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR. Abdurrahman Wahid adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)


Abdurrahman Wahid lahir pada hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang, Jawa Timur dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah. Terdapat kepercayaan bahwa ia lahir tanggal 4 Agustus, namun kalender yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam yang berarti ia lahir pada 4 Sya'ban 1359 Hijriah, sama dengan 7 September 1940.

Ia lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. "Addakhil" berarti "Sang Penakluk". Kata "Addakhil" tidak cukup dikenal dan diganti nama "Wahid", dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. "Gus" adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai yang berati "abang" atau "mas".

Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Wahid lahir dalam keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur. Kakek dari ayahnya adalah K.H. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), sementara kakek dari pihak ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan. Ayah Gus Dur, K.H. Wahid Hasyim, terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri Agama tahun 1949. Ibunya, Ny. Hj. Sholehah, adalah putri pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang. Saudaranya adalah Salahuddin Wahid dan Lily Wahid. Ia menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri: Alisa, Yenny, Anita, dan Inayah. 


Gus Dur secara terbuka pernah menyatakan bahwa ia memiliki darah Tionghoa. Abdurrahman Wahid mengaku bahwa ia adalah keturunan dari Tan Kim Han yang menikah dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden Patah (Tan Eng Hwa), pendiri Kesultanan Demak.

Tan A Lok dan Tan Eng Hwa ini merupakan anak dari Putri Campa, puteri Tiongkok yang merupakan selir Raden Brawijaya V. Tan Kim Han sendiri kemudian berdasarkan penelitian seorang peneliti Prancis, Louis-Charles Damais diidentifikasikan sebagai Syekh Abdul Qodir Al-Shini yang diketemukan makamnya di Trowulan.

Dikutip dari
https://id.wikipedia.org/wiki/Abdurrahman_Wahid
http://pustakamuhibbin.blogspot.com/2015/10/tebuireng-dan-nu-adalah-kunci-indonesia.htm
http://www.muslimedianews.com/2014/10/kisah-wafatnya-mbah-hasyim-asyari.html

JALAN JALAN KELILING PONPES TEBU IRENG BERSAMA PARA SANTRI

KENANGAN ULANG TAHUN PUTRA WAHYU NUGROHO KE 12 DI PONDOK PESANTREN

ZIARAH KE ASTANA GIRI BANGUN MAKAM PRESIDEN SUHARTO

ZIARAH KE ASTANA GIRI BANGUN MAKAM PRESIDEN KE DUA INDONESIA H.M.SUHARTO

Hari itu kami berempat berangkat dari rumah pukul 09.00 WIB dengan menggunakan kendaraan pribadi mobil kijang semua berjalan lancar dan kami tidak langsung ke kota solo melainkan mampir dulu ke rumah adik di Boyolali dan makan malam di kota klaten lesehan pinggir jalan sekitar pukul 20.00 WIB dengan menu ayam goreng kampung.

  

Setelah kenyang kami melanjutkan perjalanan yang sudah dekat dengan Boyolali dan langsung menuju rumah adik, namun ternyata karena hari itu masih di dalam 7 hari masa lebaran kami tidak bertemu dengan adik yang akhirnya kami putuskan untuk menuju ke alun alun kota boyolali sambil istirahat sebentar sebelum kami melanjutkan perjalanan.



Setelah istirahat di rasa cukup kami putuskan untuk melanjutkan perjalanan ke kota solo dan tentunya makam astana giribangun sebagai tujuan akhir kami.

Di perjalanan kami sempat berhenti beberapa kali di karenakan GPS kehabisan strum dan tidak adanya sumber listrik yang bisa kami gunakan karena waktu sudah menjelang tengah malam kondisi di jalan yang hujan lebat belum lagi AC mobil kurang dingin kami berjalan pelan sesampainya di taman sriwedari saya kehilangan arah hingga sempat muter muter di sekitar Taman Sriwedari terletak di Jalan Slamet Riyadi no.275 Solo hingga sampai saatnya saya putuskan mengikuti satu jalur menuju jalan Slamet Riyadi dan sampailah kami di tempat pengiriman barang saya kurang jelas alamatnya dari situ saya bertanya ke mana arah ke Astana giribangun Matesih Karang anyar dan aku bersyukur hujan lebat sudah reda kami bisa bernafas lega.

  

Di tengah perjalanan kami sempat mampir ke sebuah minimarket beli beberapa perbekalan namun hujan turun lebih lebat kali ini dan menuntut kami harus lebih sabar, waktu itu menunjukan pukul 00.30 WIB dan perjalanan kami masih jauh.

Bagi saya dan keluarga yang baru pertama kali datang berkunjung ke Astana Giribangun dalam kondisi seperti itu merupakan pengalaman pribadi yang susah di lupakan. saya tidak mengikuti jalur utama menuju tawangmangu namun mengikuti rute jalan desa yang teramat sepi pada pukul 01.00 WIB di tengah deras hujan yang terkadang rasa was was menghantui saya saat di beberapa tempat tercium bau bunga dan wangi wangian yang tidak kami gunakan.



Namun akhirnya waktu menunjukan pukul 02.00 sampailah kami di depan pintu gerbang ASTANA GIRI BANGUN sesampainya di sana kami gunakan untuk istirahat terlebih dahulu dengan tidur di dalammobil hingga pukul 04.00 WIB saya terbangun dan bergegas menghampiri kamar mandi yang memang tepat berada di depan parkir mobil kami dekat dengan POS petugas penjaga ASTANA GIRIBANGUN dan saya sempatkan mandi karena seharian kemarin saya dan keluarga belum membersihkan diri setelah selesai baru saya membangunkan anak dan istri yang terlihat masih tertidur pulas untuk segera membersihkan diri.

Saya langsung menuju pos penjaga yang kurang dari 15 meter di mana mobil saya parkir setelah selesai melapor saya dan keluarga menuju ke tempat di mana presiden suharto di makamkan.

Pagi harinya pukul 05.30 WIB saya dan keluarga memutuskan untuk meninggalkan astana giri bangun begitulah sedikit cerita yang bisa saya bagi dengan teman teman yang mungkin ingin datang berkunjung ke sana suatu saat nanti.



Berikut ini kita simak bersama sama Biografi Presiden Suharto yang saya kutip dari Wikipedia
Nama lengkap Jenderal Besar TNI Purn. H. M. Soeharto lahir di Kemusuk, Yogyakarta, 8 Juni 1921 meninggal di Jakarta, 27 Januari 2008 pada umur 86 tahun adalah Presiden kedua Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 sampai 1998, menggantikan Soekarno. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer The Smiling General karena raut mukanya yang selalu tersenyum. Meski begitu, ia sering juga disebut sebagai diktator.

   

Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.



Setelah Gerakan 30 September 1965, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah pihak yang bertanggung jawab dan memimpin operasi untuk menumpasnya. Operasi ini menewaskan sekitar 100.000 hingga 2 juta jiwa.



Soeharto kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998.



Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Ia merupakan orang terlama yang menjabat sebagai presiden Indonesia. Soeharto digantikan oleh B.J. Habibie.



Peninggalan Soeharto masih diperdebatkan sampai saat ini. Dalam masa kekuasaannya, yang disebut Orde Baru, Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Soeharto juga dianggap membatasi kebebasan warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, dan dianggap sebagai rezim paling korup dalam sejarah dunia modern dengan estimasi kerugian negara sekitar 15–35 miliar dolar Amerika Serikat. Usaha untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.

Dikutip dari  https://id.wikipedia.org/wiki/Soeharto