Dari jauh wulan memanggilku karena ada sesuatu yang penting yang harus aku ketahui, dan segeralah aku mendekat bahwa hari itu di kabarkan Adik aku yang berada di pacitan telah meninggal dunia setelah melahirkan anak kembar, saat itu aku masih bingung adik aku yang mana dalam hatiku namun aku coba tenangkan diri dan berusaha berpikir jernih.
Tanggal 10 September 2014 aku dan kedua orang tuaku berangkat dari Kota kelahiranku Cilacap berangkat ke kota pacitan mulai pukul 07.00 kami melalui jalur selatan dari cilacap, kebumen, yogyakarta, wonogiri dan sampailah kami di pacitan sekitar pukul 17.00 WIB sesampainya di pacitan tepatnya jalan Iskandar Dinata aku masih berpikir dengan apa yang sudah terjadi dan isi otak aku seperti tidak bisa menemukan apapun kosong hampa dan sunyi.
Aku coba pecahkan suasan beku ini dengan telpon wulan istriku kalau kami bertiga sudah sampai dengan selamat di kota pacitan.
Aku dan keluarga sedang menikmati sajian Ayam goreng di depan Rumah Presiden Susilo bambang yudhoyono kami bercanda tanpa ada beban apapun seperti dulu waktu masih kecil di pacitan yang kusayangi.

Dari situ aku mulai teringat bahwa kedua orang tuaku menikah di pacitan dan aku dilahirkan di
cilacap namun sebelum aku masuk Taman kanak kanak aku sempat tinggal di pacitan sejak usiaku 7 hari dan semua itu mengingatkanku dengan ibu almarhum adik aku di mana dulu aku tidak minum Air susu dari ibu kandungku namun dari wanita yang aku kenal namanya Sumarni kakak kandung ibu kandungku Tatik sumiati.
Ingatanku mulai pulih dan kami putuskan untuk pergi ke alun alun pacitan di sana aku pesan wedang ronde dan menikmati bersama keluarga sambil teringat dengan masa laluku namun belum bisa mengatakan sepatah katapun aku baru meraba isi pikiranku dan hatiku.

Hingga malam menunjukan pukul pukul 21.00. WIB kami sekeluarga beranjak pulang di rumah aku masih berkelahi dengan perasaan dan isi pikiranku siapa sebenarnya aku, yang membuatku tidak bisa tidur sampai menjelang pagi, setelah sarapan aku dan keluarga berangkat berziarah ke makam nenek dan kakek di desa Kasihan kecamatan Tegalombo kabupaten pacitan.
Dari sini semua mulai terasa ada yang mengganjal hatiku namun dengan tenang aku menemani ibuku yang notabene di lahirkan di desa KASIHAN Kec Tegalombo Kab pacitan untuk berziarah ke makam kedua orang tuanya yang juga kakek dan nenek aku, di depan makam nenek aku mulai sadar siapa adik aku yang dari kemarin mengganggu pikiranku dia yang sering bermain bersama denganku.

Aku tidak menyerah aku tetap mencari dalam hatiku siapakah engkau yang telah ada di hatiku sebelum aku tahu isi hatiku dan aku ingat satu nama yang familier bagiku HERLIN itu namanya.
Setelah selesai kami berziarah kami langsung pulang ke cilacap melalui jalur yang sama di maka kami datang dan di batas kota aku hanya berpikir semoga tuhan mengampuni segala dosa dan perbuatanmu dan menerima semua amal dan kebaikanmu hingga tanpa terasa aku sampai di wonogori.
Itulah pacitan yang aku kenal dan aku baru menginjakan kakiku kembali di pacitan sejak tahun 1992 setelah aku lulus Seolah dasar dan di tahun 2014 aku baru sampai kembali di pacitan jadi wajar saja banyak sekali memory dan kenangan yang hanyut terbawa waktu.
Sekarang kita mengenal sedikit demi sedikit siapa sebenarnya bapak Presiden ke 6 INDONESIA ini yang memiliki kenangan yang sama denganku di pacitan.


Ia berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini bersama Wakil Presiden Boediono. Sejak era reformasi dimulai, Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil terpilih kembali untuk periode kedua.
Yudhoyono yang dipanggil "Sus" oleh orangtuanya dan populer dengan panggilan "SBY", melewatkan sebagian masa kecil dan remajanya di Pacitan. Ia merupakan seorang pensiunan militer. Selama di militer ia lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono. Karier militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999, dan tampil sebagai salah seorang pendiri Partai Demokrat.

Pangkat terakhir Susilo Bambang Yudhoyono adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 2000. Pada Pemilu Presiden 2004, keunggulan suaranya dari Presiden Megawati Soekarnoputri membuatnya menjadi presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia. Hal ini dimungkinkan setelah melalui amendemen UUD 1945.

Ia lahir di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur pada 9 September 1949 dari pasangan Raden Soekotjo dan Siti Habibah. Dari silsilah ayahnya dapat dilacak hingga Pakubuwana serta memiliki hubungan dengan trah Hamengkubuwana II.
Seperti ayahnya, ia pun berkecimpung di dunia kemiliteran. Selain tinggal di kediaman keluarga di Bogor (Jawa Barat), SBY juga tinggal di Istana Merdeka, Jakarta. Susilo Bambang Yudhoyono menikah dengan Kristiani Herawati yang merupakan putri ketiga Jenderal (Purnawirawan) Sarwo Edhi Wibowo (alm). Komandan militer Jenderal Sarwo Edhi Wibowo turut membantu menumpas PKI (Partai Komunis Indonesia) pada tahun 1965.
Dari pernikahan tersebut mereka dikaruniai dua anak lelaki, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono (lahir 1978) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (lahir 1980).

Agus adalah lulusan dari SMA Taruna Nusantara tahun 1997, dan Akademi Militer Indonesia tahun 2000. Seperti ayahnya, ia juga mendapatkan penghargaan Adhi Mekayasa dan seorang prajurit dengan pangkat Letnan Satu TNI Angkatan Darat yang bertugas di sebuah batalion infantri di Bandung, Jawa Barat.

Agus menikah dengan Anissa Larasati Pohan, seorang aktris yang juga anak dari mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aulia Pohan. Sejak pertengahan 2005, Agus menjalani pendidikan untuk gelar magister di Institute of Defense and Strategic Studies, Singapura.
Anak yang bungsu, Edhie Baskoro lulus dengan gelar ganda dalam Financial Commerce dan Electrical Commerce tahun 2005 dari Curtin University of Technology di Perth, Australia Barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.